Katak dan Putri


Arus yang mulai membeku
Corong api mungil tersenyum
Mendekat pula awan kelabu
Yang terlintas malah parasmu

Darah martir yang bertetesan
Rongga semesta yang membengkak
Mendekat jua luka lama itu
Justru kuteringat oleh senyummu

Waktu terus membisikkan takdirnya
Lambat laun mengigit perasaan manusia
 Oh.. angin barat kumohon hapuslah
Sekali lagi kulihat wajahmu

Hilang sudah mimpi-mimpi langit
Tak tersentuh
Sang putri tetap tersenyum
Namun tak jua sang katak mendapatkannya


Author : Anarta Adit
Tag : Puisi
0 Komentar untuk "Katak dan Putri"

→ Berkomentarlah Dengan Kata Kata dan Kalimat Yang Relevan.
→ Berkomentarlah Dengan Kata Yang Halus Tanpa Membuat SARA.
→ Hargailah Komentar Orang Lain.
→ Jangan Melakukan SPAM Komentar.
→ Jangan Menaruh Link Aktif Di Komentar.
→ Jangan Saling Menghina Di Komentar.

Back To Top