Waktu yang terkikis oleh hati
Api api mungil yang menari nari
Embun yang terasa dingin... sepi
Semu... semu rasanya
Cakar maut membayang
Tangan bumi merangkul semesta
Bola bola pendulum berdentang
Semu... hanya semu
Garis waktu bertarung dengan takdir
Nafas terakhir dan lagu martir
Zona merah para pemimpi
Tertawa... tetap tertawa sampai akhir
Kicau burung yang bertebangan
Tali tali angkasa yang menusuk durjana
Terbenam di dalam hati manusia
Kebahagiaan itu... semu rasanya
Author : Anarta Adit
Tag :
Puisi
0 Komentar untuk "Semu"
→ Berkomentarlah Dengan Kata Kata dan Kalimat Yang Relevan.
→ Berkomentarlah Dengan Kata Yang Halus Tanpa Membuat SARA.
→ Hargailah Komentar Orang Lain.
→ Jangan Melakukan SPAM Komentar.
→ Jangan Menaruh Link Aktif Di Komentar.
→ Jangan Saling Menghina Di Komentar.